Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

SEJARAH DESA CITEKO

SEJARAH DESA CITEKO

Sejarah Desa Citeko tertulis/terdengar sebagai nama desa yang berada di Bogor. Pada masa itu ada sekeluarga yang akan pindah ke daerah Purwakarta setelah lama tinggal di Bogor. Mereka mendirikan sebuah desa yang disamakan persepsikan dengan nama asal mereka tinggal yaitu Citeko. Pada masa itu nama Kepala Desa disebut Kuwu dan tidak di pilih secara demokratis melainkan di tunjuk langsung oleh masyarakat. Kandidatnya pun adalah seorang tokoh masyarakat yang mengerti akan agama Islam bisa disebut juga dengan Ustadz. Lebih lanjut, sejarah dan riwayat tokoh di Desa Citeko adalah sebagai berikut.

 

MATARAM MENYERANG KE BATAVIA (JAKARTA)
Mataram melakukan usaha mengusir Belanda (VOC) dengan mengadakan serangan yang pertama ke Batavia pada tahun 1628 M. Pada tahun 1629, Mataram kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya. Perjalanan tentara Mataram menuju Batavia melalui jalan laut Semarang, Cirebon, dan pantai Batavia, namun ada juga yang melalui jalan darat seperti Jogja, Purwekerto, Cirebon, Indramayu, Pamanukan, Cikampek dan Karawang. Serangan yang kedua mengalami kegagalan dikarenakan para tentara mengalami kekurangan senjata dan bahan makanan. Tentara Mataram mengundurkan diri, tetapi mereka tidak pulang menuju ke tempat asalnya. Diantara mereka ada rombongan yang menuju arah selatan. Sampailah mereka di daerah Panjunan (sekarang namanya daerah Anjun). Diantara rombongan tersebut ada yang berasal dari daerah Plered Jogja dan Plered Cirebon.
Konon sebelum mereka bergabung dengan tentara Mataram kegiatan mereka adalah pembuat gerabah atau keramik. Dengan demikian, setelah mereka menetap di daerah Panjunan mereka kembali menjalankan profesinya sebagai pembuat gerabah atau keramik karena tersedianya bahan baku di daerah tersebut.
Selain ke daerah Panjunan diantara mereka ada juga yang menetap di daerah Citeko diantaranya Bah Nursaen atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Buyut, daerah yang ditempati dulu masih merupakan semak belukar (hutan belantara), dengan adanya rombongan tersebut berasal dari daerah Plered Jogya dan Plered Cirebon, maka daerah tersebut dinamakan Plered (sesuai daerah asal mereka).

 

RIWAYAT BAH NURSAEN (KI BUYUT) 
Tahun kelahiran Bah Nursaen tidak diketahui, asal – usul Bah Nursaen dari Daerah Cilimus Kuningan, sepulangnya dari Batavia beliau menetap di Daerah Citeko kemudian menikah dengan 2 istri, yaitu Uyut Gambreng dan Nini Buseng.
Dari kedua istri beliau tersebut mempunyai keturunan 13 orang anak. Diantaranya dari Nini Gambreang mempunyai keturunan sebanyak 7 (tujuh) orang, yaitu:
1.    Ki Jeha
2.    Nini Mainun
3.    Embu Icih
4.    Embu Icon
5.    Nini Arimin
6.    Tidak diketahui namanya (hilang namanya)
7.    Tidak diketahui namanya (hilang namanya)
Sedangkan keturunan dari Nini Buseng sebanyak 6 (enam) orang yaitu:
1.    Manggeng
2.    Nini Sarikem
3.    Nini Neno 
4.    Nini Uluk Ropiyah 
5.    Ki Tangguh 
6.    Mama H. Umar
Bah Nursaen yang pada waktu itu menumbal (mengusir makhluk halus) di Citeko yang sekarang tempatnya di Paimbaran Masjid Jami At-Taqwa. Bah Nursaen melakukan penyebaran Agama Islam di Daerah Plered khususnya Daerah Citeko beserta rekan-rekan dan keluarganya. Adapun ciri khas Bah Nursaen adalah sering berkeliling sehingga beliau dikenal juga dengan nama atau dijuluki Ki Nama (Lang-lang Buana).
Bah Nursaen (Ki Buyut) wafat atau tilem di Daerah Gunung Anaga sekitar tahun : …….. M, sampai sekarang maqamnya masih ada bahkan pernah dibangun secara sederhana oleh K.H. Badri dan para santrinya (babakan gudang) pada tahun 1997. Perjuangan dan pengembangan Agama Islam dilanjutkan oleh anak cucu dan cicit Bah Nursaen diantaranya:
1.    Mama H. Umar 
2.    Ki Tangguh 
3.    Mama Suja’i (Citeko) 
4.    Mama Ajengan Mrjuki 
5.    Mama Ajengan Gozali (Cibolang) 
6.    Mama Mamad (Babakan gudang)
7.    Mama Noh (Cicadas) 8. Mama Ajengan Muhdi (Citeko)
8.    Mama Udong (Cicadas) dan yang lainnya.

 

Kondisi Desa Citeko
Desa citeko terkenal dengan desa yang religius dan kental dengan agama islam orang-orang juga menyebutnya desa pesantren dalam bidang ekonomi. Citeko terkenal akan industri genteng yang dulu pernah jaya pada masa itu. Citeko adalah desa yang tansisi condong terhadap kehidupan modern. Mulai pada tahun 1990, Desa Citeko identik dengan desa Genteng yang sampai saat ini industria GENTENG masih tetap berjalan maju. Profesi masyarakat di Desa Citeko pun kebanyakan pekerja buruh di bandingkan petani. Karena sangat dipengaruhi oleh sejarah kehutanan, Desa Citeko yang kita lihat seperti sekarang ini mempunyai ciri spesifik sebagai berikut:
a.    Berkembang menjadi desa dengan tipologi Desa Lingkungan Hutan
b.    Interaksi yang sangat kuat antara masyarakat dengan sumber daya hutan
c.    Kepemilikan lahan pertanian tanaman pangan kurang dari 0,5 ha pada 2006 per rumah tangga petani, sedangkan 80 rumah tangga tidak memiliki lahan pertanian sama sekali.
d.    Kawasan hutan yang luasnya ± 86% dari luas wilayah desa Mantingan sebesar 990,009 Ha Desa Citeko Adalah Desa yang sangat strategis dalam dunia perindustrian dan masyarakatnya yang masih memegang adat dan teradisi yang sangat religius.
Namun demikian, pembangunan di Desa Citeko masih belum merata. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lapangan pekerjaan yang masih minim yang berdampak pula secara langsung terhadap penghasilan masyarakat. Kualitas sumber daya manusia juga perlu digaris bawahi bahwa faktnya masyarakat Desa Citeko ini tak sedikit yang minimal hanya merupakan lulusan SD. Hal ini tentu berdampak pada keterampilan yang dimiliki oleh masyarakatnya. Kondisi masyarakat yang merupakan masyarakat transisional yang masih terbawa arus kota juga menjadi keadaan yang memprihatinkan yang berdampak pada rasa gotong royong masyarakat yang perlu ditingkatkan kembali. Hal ini tentunya perlu kesadaran bersama untuk masyarakat Desa Citeko untuk dapat bersama-sama membangun rasa gotong royong agar pembangunan di desa dapat berjalan dengan maksimal.
 

 

~bkp113~

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *

Artikel Terpopuler