Genteng merupakan material yang memiliki esensi dalam konstruksi atap rumah dan memiliki fungsi melindungi rumah bagian dalam dari matahari, hujan dan debu.
Banyak jenis genteng dari berbagai bahan dasar dalam perbuatannya, dimana salah satunya adalah genteng dari tanah liat. Jenis genteng ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tak dipungkiri bahwa selain harganya yang ekonomis, kualitas genteng dari tanah liat tidak perlu diragukan karena memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup baik.
Produksi genteng tanah liat di Indonesia salah satunya ada di sebuah desa di Kabupaten Purwakarta. Produk genteng tanah liat memang sudah menjadi ikon di Desa Citeko yang wilayahnya merupakan bagian dari Kecamatan Plered. Dikelola oleh Haji Nanang yang memang sudah melegenda dari jaman Belanda dahulu, produksi genteng tanah liat ini bisa sampai 10 ribu buah per minggunya. Proses pembuatan dari tahun ke tahun pun mengalami banyak perubahan. Pada masa Belanda dulu, mesin pencetaknya harus dioperasikan paling tidak oleh 6 orang. Seiring perkembangan jaman, teknologi semakin maju dan saat ini hanya perlu satu orang di setiap mesin produksinya.
Proses pembuatan genteng ini pun memakan waktu paling tidak 5-7 hari. Sumber tanahnya diambil dari wilayah sekitar yang memiliki potensi tanah yang bagus sehingga menghasilkan kualitas terbaik pula. Mulai dari tanah digiling untuk memisahkan batu-batu bawaan dari tanah liat menggunakan mesin perontok, kemudian tanah tersebut masuk lagi ke mesin pencetak yang membentuk tanah tersebut menjadi kotak-kotak sebagai dasar pembentukan selanjutnya menjadi genteng. Setelah terbentuk genteng tersebut tidak bisa langsung dijemur di bawah terik matahari, melainkan diletakkan di rak terlebih dahulu selama kurang lebih 2-3 hari. Setelah melewati proses penjemuran, proses terakhir adalah pembakaran genteng selama sehari semalam. Meskipun proses pembuatan genteng tanah liat terbilang cukup lama, namun hal tersebut adalah untuk menghasilkan genteng yang berkualitas dan memiliki ketahanan yang kuat.
Harga untuk satuan genteng tanah liat ini berada pada kisaran Rp 1.500,- per buahnya. Banyaknya genteng yang diproduksi bergantung pada pesanan yang dibutuhkan. Produksi genteng tanah liat ini selain di Purwakarta juga dapat ditemui di Tasikmalaya, Bogor dan juga Kebumen. Distribusinya sendiri berada di sekitaran wilayah Purwakarta, Tasikmalaya, Karawang, hingga sampai Banten.
Dari potensi genteng tanah liat yang sudah terdistribusi hingga luar wilayah Purwakarta, tentunya sudah selayaknya produksi genteng tanah liat ini dijaga agar tetap berproduksi dan terus berkembang. Menjadi identitas warga Desa Citeko sebagai warisan nenek moyang agar kemudian bahkan dapat tembus di pasar yang lebih luas lagi.
-bkp113